Wednesday, August 19, 2015

Kalimat "Hasbunallah Wa'mimal wakil ni'mal"

0

Kalimat "Hasbunallah Wa’nimal wakil ni’mal "

Hasbunallah Wa’nimal wakil ni’mal maula wa’niman nashir
Merupakan salah satu ucapan terbaik orang-orang beriman.
Ucapan tersebut diabadikan pada surat Ali Imran:173:
”Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung"

Kepada Muhammad SAW ketika orang-orang mengatakan kepadanya: “orang-orang telah berkumpul untuk menyerangmu, maka takutlah”.
Namun hal itu bukannya menjadikannya takut, sebaliknya semakin menambah imannya, beliaupun bersabda,
“Hasbunallahu wa ni'mal wakiil “.
(HR An-Nasaa'i)

Ibnu Katsir selanjutnya menjelaskan bahwa kalimat ini juga diucapkan oleh 'Aisyah rodhiyallahu anha ketika ia mengenang pertolongan Allah terhadapnya disaat kabar bohong tentang dirinya beredar.
(An-Nuur:11-26)

Kalimat ini juga di ucapkan oleh Nabi Ibrahim AS waktu di lempar ke dalam kobaran api dan atas izin Allah maka api yg panas itu dingin seketika.

Begitu juga saat Nabi Muhammad SAW perang Uhud dan Allah pun menolongnya.
Sungguh 1 kalimat yg sarat makna dan bukti yg luar biasa.

Saat Nabi Musa melihat lautan di depan matanya dan saat musuh mengejar di belakang nya, maka Nabi pun berkata:
Sekali-kali tidak akan tersusul, "Sesungguhnya Rabbku bersamaku kelak Dia yang akan memberi petunjuk kepadaku
"(Qs.AsySyuara:62)
dan  dengan izin Allah beliau selamat.

Banyak kalimat dalam Al Qur'an yg menyebutkan berpasrah dan percaya akan kebesaran Allah, karena sebagai muslim sudah seharusnya kita mengembalikan semuanya kepada Allah untuk segala  permohonan, karena Allah adalah yang Maha besar dan Maha mengetahui perkara yang gaib.

Bisa disimpulkan bahwa ucapan hasbunallah wa ni'mal wakiil diucapkan oleh para Nabi dan orang-orang beriman ketika mereka menghadapi cobaan besar atau fitnah yang berat.

Ucapan tersebut merupakan salah satu bentuk pengamalan tauhid, bahwa hanya kepada Allah sajalah orang-orang beriman itu harus bertawakal.

Dengan demikian, segala rasa takut terhadap manusia menjadi pudar

0 comments:

Post a Comment