Monday, April 4, 2016

Hukum Peringatan Malam Isra' dan Mi'raj

0

Tidak diragukan lagi, bahwa Isra' dan Mi'raj merupakan tanda dari Allah yang menunjukkan atas kebenaran Rosul-Nya Muhammad saw, dan keagungan kedudukannya disisi Tuhannya, selain juga membuktikan atas kehebatan Allah dan kebesaran kekuasaan-Nya atas semua makhluk.

Firman Allah :
Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat (Q.S.17:1)

Tentang malam saat diselenggarakan Isra' dan Mi'raj itu belum pernah diterangkan penentuan (waktunya) oleh Rosululloh, tidak pada bulan rajab, atau (pada bulan) lain. Jikalau ada penentuan maka itupun bukan dari Rosululloh saw, menurut para ahli ilmu. Hanya Allah yang mengetahui akan hikmah pelalaian manusia.
Seandainya ada hadits yg menentukan Isra' dan Mi'raj tetap tidak boleh bagi kaum muslimin untuk mengkhususkan dengan ibadah-ibadah tertentu, selain juga tidak boleh mengadakan upacara perkumpulan apapun, karena Rosululloh dan para sahabatnya tidak pernah mengadakan upacara-upacara seperti itu dan tidak pula mengkhususkan suatu ibadah apapun dimalam tersebut.

Nabi Muhammad adalah orang yang paling banyak memberi nasehat kepada manusia, beliau telah menyampaikan kerasulannya sebaik-baik penyampaian dan menjalankan amanat Tuhannya dengan sempurna. Oleh karena itu jika upacara peringatan malam isra' mi'raj dan pengagungannya itu dari agama Allah, tentu tidak akan dilupakan dan disembunyikan oleh Rosululloh saw. Tetapi dalam agama tidak ada upacara dan pengagungan isro' mi'raj tersebut.

Firman Allah :
"Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah kucukupkan kepadamu nikmat-ku dan kuridloi Islam sebagai agama bagimu" (Q.S.5:3)

Dalam hadits shohih Rosulullohsaw telah memperingatkan kita agar waspada dan menjauhkan diri dari perbuatan bid'ah, dan dijelaskan bid'ah itu sesat, sebagai suatu peringatan bagi umatnya sehingga mereka menjauhinya, karena bid'ah itu mengandung bahaya yang sangat besar.

Dari A'isya ra dari Nabi Muhammad saw bahwasannya beliau bersabda : "Barang siapa mengada-adakan sesuatu perbuatan (dalam agama) setelahku, yang sebelumnya tidak pernah ada, maka tidak akan diterima
Dan dalam riwayat Muslim : Barang siapa mengerjakan suatu perbuatan yang belum pernah kami perintahkan, maka ia tertolak

Dari Jabir ra berkata: Bahwasannya Rosululloh saw pernah bersabda dalam khutbah jum'at: amma ba'du, Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah (Al-qur'an), dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad saw dan sejahat-jahat perbuatan (dalam agama) ialah yang diada-adakan dan setiap bid'ah yang diada-adakan itu adalah sesat (H.R.Muslim)

Kami berharap semoga dalil-dali yang telah kami sebutkantadi cukup memuaskan bagi mereka yang menginginkan kebenaran, mau meningkari perbuatan bid'ah, yakni bid'ah mengadakan upacara peringatan malam isra' dan Mi'raj dan sekalian kita waspada terhadapnya, karena sesungguhnya hal itu bukan dari ajaran Islam sama sekali. Tatkala Allah telah mewajibkan orang-orang muslim itu agar salingmenasehati dan saling menerangkan apa-apa yang telah disyariatkan Allah dalam agama serta mengharamkan penyembunyian ilmu, maka kami memandang perlu mengingatkan saudara-saudara kami dari perbuatan bid'ah ini yang telah menyebar di berbagai belahan bumi, sehingga dikira sebagian orang berasal dari agama.
Semoga Allah melimpahkan taufiq kepada kita semua untuk tetap berpegang teguh dengan agama yang haq. Amin

#Baca juga "Hukum Peringatan Malam Nisfi Sya'ban"

0 comments:

Post a Comment